Friday 11 May 2012


Kehadiran si kecil, apalagi yang pertama secara otomatis akan mengubah pola seksualitas pasangan suami istri. Perawatan bayi serta pemberian ASI setiap dua jam sekali tentu akan menyita waktu dan tenaga. Tingkat perhatian dan prioritas wanita yang telah menjadi ibu tentu juga tidak sama dengan saat masih berdua saja. Kini terbagi antara si kecil dan ayahnya.

Kaitannya dengan seks pasca kelahiran, banyak hal yang mau tidak mau harus dikompromikan oleh suami dan istri. Pernah saya mendapatkan email yang berisi keluhan ibu muda yang kesakitan (baca: tidak nyaman) saat memenuhi hasrat seks suaminya.
Bagi rekan pembaca pria, berikut ini gambaran singkat kondisi wanita saat menyusui terkait dengan aktivitas seks. Yuuk kita simak bersama…
Menyusui tentu banyak manfaatnya. Untuk si kecil terutama, untuk si ibu juga yang keduanya akan mendapatkan zat antibodi dengan proses menyusui ini. Namun kita juga mesti tahu bahwa hal itu juga menyebabkan sejumlah perubahan fisik dalam tubuh wanita. Dan secara otomatis hal itu akan mengubah pola seks pasutri.
Rekan pembaca, selama seorang wanita menyusui terjadi 3 (tiga) hal. Pertama,  kemungkinan saat bercita ASI akan keluar. Kedua, akan ada penurunan produksi (sekresi) lendir vagina sehingga vagina relatif lebih kering. Dan terakhir, sang ibu akan lebih mudah terangsang dan suasana hati lebih gampang tersentuh.
Oke, kita bahas satu persatu ya…
1.Keluarnya ASI Saat Bercinta
Oksitosin, hormon yang bertanggung jawab atas let-down refleks (pemompaan) ASI, juga dilepaskan selama orgasme. Hormon ini juga yang menjadikan wanita merasa selalu ingin memeluk sang buah hati. Karenanya hormon ini juga disebut hormon cinta.
Saat orgasme, ASI bisa keluar hanya dalam beberapa tetes saja, namun ada juga yang sampai menyembur. Cuuurrr…!!! Bagi sebagian pasangan kondisi ini malah menambah keintiman karena sang ayah bisa ikut merasakan hangatnya ASI segar :)
Bagi sebagian pasangan yang merasa kurang nyaman, biasanya si ibu akan memakai bantalan di bawah cup bra agar ASI terserap dan tidak ke mana-mana .
2. Kekeringan Vagina
Hormon-hormon yang berpengaruh terhadap produksi ASI dan proses menyusui akan memerintahkan otak untuk mengurangi sekresi lendir (pelumas) vagina. Kondisi ini sebenarnya tidak berpengaruh terhadap gairah seks wanita, namun kekeringan yang terjadi dalam liang vagina dapat menyebabkan wanita kurang nyaman saat penetrasi. Nah, jika anda telah mengetahuinya, gunakan lubrikan saat bercinta agar cukup terjadi pelumasan dalam liang vagina.
3. Lebih Mudah Terangsang
Seorang wanita yang sedang menyusui suasana hatinya lebih mudah tersentuh karena tingkat hormon oksitosin dan prolaktin yang tinggi di dalam tubuh. Adanya kedekatan batin yang luar biasa dengan si kecil membuat wanita akan memiliki rasa kasih sayang yang lebih dibandingkan sebelumnya.
Meski harus memberi ASI setiap 2 jam sekali, bukan berarti wanita tidak butuh disentuh, dibelai, disayang, dan bercinta. Karena dalam tubuh wanita saat menyusui kaya akan hormon oksitosin, maka biasanya akan lebih mudah terangsang. Dan bagi para wanita, jika dirasa waktunya tepat, tidaklah tabu untuk berkata kepada suami apa yang dia inginkan.
Sekarang sudah lebih jelas?? Semoga membawa manfaat…
Sumber: http://www.pregnancy-info.net
Categories:

0 comments:

Post a Comment